Armbian untuk Komputer Single-Board / Development Board

Dapat dijalankan di 70+ board dari berbagai merek, Armbian berpengalaman 5 tahun sebagai Sistem Operasi Linux untuk ARM yang dijalankan di Komputer Single-Board (Single-Board Computer / SBC). Jika kamu sedang mengerjakan proyek IoT, pengembangan perangkat embedded, mobile atau single-board, Armbian bisa menjadi pilihan yang tepat.

Berbasiskan Debian membuat Armbian cocok digunakan untuk kebutuhan server. Selain itu, dengan mengusung dekstop XFCE yang ringan, Armbian bisa dijadikan sistem operasi untuk desktop. Pasang minimal Debian / Ubuntu dan biarkan bekerja sebagai server, atau sambungkan board ke monitor atau modul lcd display, dengan tampilan ringan tapi elegan desktop XFCE cocok untuk kebutuhan komputer desktop.

Unduh Armbian

Kunjungi https://www.armbian.com/download/, pilih board yang akan menjalankan Armbian dan tentukan image Linux yang diinginkan, Debian atau Ubuntu dan CLI atau desktop.

Siapkan SD Card

Pastikan kamu memilih SD Card yang bagus, handal dan cepat. Sistem operasi Armbian akan berjalan stabil ketika performa tulis dan baca (write and read) dari SD Card tersebut bagus. Berikut adalah beberapa rekomendasi SD Card:

  • Samsung 16 GB up to 48MB/s EVO Class 10 Micro SDHC
  • Transcend 16 GB MicroSDHC Class 10 UHS-I Memory card
  • SanDisk Extreme PRO 16GB UHS-I/U3 Micro SDHC

Lakukan flash image OS yang telah diunduh sebelumnya menggunakan Etcher, aplikasi bisa diunduh melalui link https://etcher.io/.

Jalankan Board

Masukkan SD card ke dalam slot dan nyalakan board. Boot pertama memakan waktu sampai dengan 30 detik tergantung dari SD card dan kecepatan board.

Sambungkan tampilan melalui HDMI, serial console atau SSH, masukkan password root 1234. Ganti password bawaan tersebut dan buat pengguna biasa dengan akses sudo.

Siap!

Tergantung dari image yang diunduh, kamu akan masuk ke desktop XFCE atau CLI. Update paket-paket Debian dengan perintah:

sudo apt-get update
sudo apt-get upgrade

Untuk konfigurasi board, gunakan utilitas armbian-config:

sudo armbian-config

Teknologi Maksa. Terlalu Memaksakan Solusi

Beberapa waktu lalu dalam tweet saya mempertanyakan begitu banyak koin dan token kripto, apakah semuanya dipakai?

Sama seperti tahun-tahun lalu di mana aplikasi smartphone sedang booming, semua orang memaksakan aplikasi masuk ke dalam layar kecil handphone. Apakah aplikasi-aplikasi sebanyak itu di App Store atau Play Store berguna?

Continue reading “Teknologi Maksa. Terlalu Memaksakan Solusi”

Jalankan Aplikasi Desentralisasi (dApps) di Web Browser Menggunakan MetaMask

Membangun kota virtual terdesentralisasi di MegaCryptoPolis, membeli kucing kripto di CryptoKitties atau posting pesan ke sosial media berbasis blockchain di Peepeth. Semua aplikasi tersebut adalah aplikasi terdesentralisasi (decentralised applications disingkat dApps).

Berbeda dengan aplikasi yang terpusat (centralised applications), aplikasi terdesentralisasi tersimpan di blockchain dan dijalankan di dalam jaringan peer-to-peer. Selama ada sebuah node menyimpan salinan blockchain, aplikasi dapat mengelola basis data yang tersimpan di dalamnya. Salah satu blockchain yang dapat diakses publik dan banyak dikenal adalah Ethereum.

Untuk menjalankan dApps Ethereum dibutuhkan Browser yang dapat mengakses node blockchain Ethereum, salah satunya adalah MetaMask, plugin Web Browser (Firefox atau Chrome) sebagai penghubung ke node Ethereum. Dengan MetaMask, kita dapat menjalankan dApps Ethereum menggunakan Browser yang sudah familiar digunakan sehari-hari, tanpa harus menjalankan sebuah node Ethereum secara penuh.

Instalasi

Kunjungi website https://metamask.io/  dan unduh sesuai browser yang dinginkan seperti Firefox atau Chrome. Atau gunakan langsung fitur Crypto Wallet di Brave.

Fitur Crypto Wallet di Brave

Update 4 Maret 2020: Browser Brave terbaru memiliki fitur Crypto Wallet

Membuat Akun

Icon MetaMask akan muncul di sebelah kanan atas Browser (di samping address bar) dan klik untuk menggunakan MetaMask.

Ketika pertama kali menggunakan, kamu harus membuat akun di MetaMask.

  • Masukkan password baru. Jika sebelumnya pernah membuat akun di MetaMask, klik “Import Existing DEN” untuk memasukkan 12 kata untuk menggunakan akun lama tersebut.
  • Simpan 12 kata tersebut di tempat yang aman, catat di buku atau di backup di disk eksternal. Akun ini akan menyimpan Ether (uang kripto), jika hilang maka kamu tidak bisa menggunakan akun yang telah dibuat di MetaMask beserta kehilangan Ether di dalamnya.
  • Ketika semua sudah selesai, akun kamu sudah siap dan kamu memiliki alamat Ethereum untuk menerima dan mengirim Ether.

Kirim Ether ke Akun MetaMask

Setiap transaksi yang dilakukan di blockchain Ethereum membutuhkan biaya beberapa Ether. Meski ada transaksi yang dilakukan oleh aplikasi secara gratis, tetapi untuk menyimpan data ke blockchain dibutuhkan biaya yang dikenal dengan GAS, GAS ini lah yang untuk membayar miner melakukan tugasnya di jaringan blockchain.

Kamu bisa membeli Ethereum dengan Rupiah secara instan menggunakan Luno, atau jual beli Ethereum di exchange lokal seperti Indodax dan Coinone.

Kirim Ethereum yang telah dibeli ke alamat Ethereum MetaMask. Alamat Ethereum di MetaMask dapat dilihat dari menu Akun “Show QR Code”, salin atau scan alamat tersebut.

Setelah kamu memiliki sejumlah Ether, kini saatnya kamu membangun kota virtual terdesentralisasi di MegaCryptoPolis, membeli kucing kripto di CryptoKitties atau posting pesan ke sosial media berbasis blockchain di Peepeth. Ada ribuan dApps dan terus muncul dApp baru dari hari ke hari, kamu dapat mencari aplikasi terdesentralisasi menarik di sini: https://www.stateofthedapps.com/

Kenapa Kripto Lebih Dikenal Ketimbang Blockchain?

Sama seperti web, orang lebih mengenal World Wide Web / WWW (biasanya disingkat hanya Web) ketimbang Basis Data atau Database, padahal situs-situs web besar seperti Google atau Amazon berjalan dengan didukung oleh underlying technology yang dikenal dengan sistem database.

Begitu pula Kripto, baik itu mata uang kripto (cryptocurrencies), asset kripto (cryptoassets), koin atau token; teknologi yang mendasari itu adalah Blockchain. Kamu kenal Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, dan banyak lagi; underlying technology (teknologi yang mendasari) mereka semua dapat berjalan didukung oleh blockchain.

Dapat saya katakan, orang lebih mengenal kripto karena untung-untungan ekonomi, sedangkan blockchain adalah itung-itungan komputasi. Kamu punya opini beda?

DIY: Build Your Own Smart TV Android Box

Have you planned to buy new smart TV? I think you might stop your planning and build your own. You could turn your HDMI-enabled TV into a great Android powered smart TV. Yes, spend only $19 on Pine A64+ 1GB model or $29 on Pine A64+ 2GB model, it’d be your next DIY project right? ?

Pine 64 Android Smart TV

What you need to build it?

  • 1GB/2GB Pine A64+ Board
  • A quality 8GB micro SD card (32GB / 64GB recommended) rated ‘class 10’ or better
  • Ethernet cable (Bluetooth/Wifi module for $9.99 sold separately if you need wireless connectivity)
  • HDMI Cable (or HDMI to VGA adapter if you want to run on PC monitor)
  • A micro USB 5V power adapter
  • The input devices such as keyboard and mouse (you might use air mouse keyboard)
  • Pine64 Enclosure
Continue reading “DIY: Build Your Own Smart TV Android Box”

Single Board Computer with Pine64

A couple of months, I played with single board computer named Pine64. It is not only a computer, it is a super affordable 64-bit high performance expandable single board computer (SBC). The world’s first 64-bit expandable Quad Core 1.2Ghz supercomputer, tablet, media center, and more.

Continue reading “Single Board Computer with Pine64”

Strategi dan Solusi Ritel dengan IoT Intel, A Retail Conference 2016

Retail comes alive

Intel Indonesia menyelenggarakan Konferensi Retail di mana teknologi dan solusi dipertemukan oleh permintaan pasar ritel yang pesat. Transformasi digital membuat para peritel butuh untuk mempelajari kemampuan baru, merangkul teknologi baru, dan mengambil resiko besar. Acara yang telah diselenggarakan pada tanggal 15 November 2016 di Pullman Jakarta Central Park diikuti oleh pelaku industri ritel, partner Intel, system integrator, dan end user.

Intel IoT - Four Big Ideas by Rajnish Maini

Dalam acara tersebut, beberapa keynote disampaikan oleh Rajnish Maini dan Kim Cheol dari Intel, Roy Mande dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia), dan beberapa Partner Intel. Dalam keynotenya, Rajnish Maini dan Kim Cheol dari Intel menyampaikan tentang solusi Internet of Things (IoT) dari Intel untuk menghadapai berbagai permasalahan dan tantangan retail. Sedangkan perwakilan Aprindo menyampaikan kondisi retail yang ada di Indonesia.

Continue reading “Strategi dan Solusi Ritel dengan IoT Intel, A Retail Conference 2016”

Fitur Terbaru Laravel 5.3

Laravel 5.3 resmi dirilis tanggal 23 Agustus kemarin. Fitur-fitur baru difokuskan pada peningkatan kecepatan developer dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dilakukan dalam pengembangan aplikasi.

Berikut adalah fitur-fitur terbaru:

  • Laravel Scout, Fitur full-text search engine untuk model Eloquent. Secara otomatis Scout dapat menyimpan indeks pencarian secara sinkron dengan Eloquent records.
  • Laravel Passport, dirancang untuk membuat otentikasi API, memberikan berbagai kebutuhan untuk menggunakan server OAuth2 sendiri dengan cepat.
  • Laravel Mailable, fitur ini menyederhanakan cara pengiriman email dengan membuat class “mailable” yang menangani pengaturan email.
  • Laravel Notifications, digunakan dalam pengiriman berbagai update dengan cepat melalui service seperti Slack, pesan teks, email dan layanan lain.
  • Laravel Echo, fitur ini membuat Laravel Event di-broadcast melalui koneksi WebSocket, memungkinkan berbagi event yang sama antara kode server-side dengan kode client-side aplikasi JavaScript.
  • Fitur lainnya berupa peningkatan pada fitur Migration, Pagination, Blade, Queued Jobs, Query Builder, dan Cache helper yang dapat dilihat di Laravel News.

Membuat Image Thumbnail di PHP, Menangani dan Memanipulasi Gambar dengan Intervention Image

Di saat mengembangkan aplikasi, ada kalanya kamu dihadapkan pada kasus membuat thumbnail gambar, terlebih aplikasi tersebut mendukung gallery foto. PHP mendukung fungsi-fungsi untuk pemprosesan gambar di antaranya GD atau ImageMagick. Pada tulisan ini, kita akan mencoba menangani dan memanipulasi gambar lebih mudah dan ekspresif dengan menggunakan pustaka bernama Intervention Image.

Intervention Image menyediakan cara yang lebih mudah dan ekspresif untuk membuat, mengedit, dan menyusun gambar. Pustaka ini menggunakan fungsi-fungsi pemprosesan gambar yang ada di PHP, saat ini hanya mendukung GD dan ImageMagick.

Berikut adalah perintah untuk instalasi menggunakan Composer:

$ php composer.phar require intervention/image

Alternatif lain, kamu bisa download kodenya dari Github: https://github.com/Intervention/image.

Persyaratan Sistem

Sebelum menggunakan Intervention Image, pastikan kamu memenuhi syarat sebagai berikut:

  • PHP >= 5.4
  • Fileinfo Extension
  • Pustaka PHP GD (>=2.0) atau ekstensi PHP Imagick (>=6.5.7)

Penggunaan

Pertama yang harus dilakukan adalah menyertakan file autoload Composer 'vendor/autoload.php' di awal skrip PHP. Berikut adalah contoh penggunaan:

// menyertakan autoload composer
require 'vendor/autoload.php';

// impor Manager Class dari Intervention Image
use Intervention\Image\ImageManager;

// membuat instance image manager dengan menggunakan driver GD PHP
$manager = new ImageManager(array('driver' => 'imagick'));

// terakhir membuat instance gambar
$image = $manager->make('public/foo.jpg')->resize(300, 200);

Selain cara di atas, kamu juga dapat menggunakan method statik sebagai berikut:

// menyertakan autoload composer  
require 'vendor/autoload.php';

// impor Manager Class dari Intervention Image
use Intervention\Image\ImageManagerStatic as Image;

// Konfigurasi driver image PHP (secara default: gd)
Image::configure(['driver' => 'gd']);

// Siap digunakan ...
$image = Image::make('public/foo.jpg')->resize(300, 200);

Mengintegrasikan di Laravel

Jika kamu menggunakan framework Laravel, Intervention Image mendukung pengintegrasikan sebagai pustaka di Laravel. Kita dapat memasukkannya sebagai Service Provider dan menggunakan Facade yang sudah disediakan.

Tambahkan Service Provider pada array $providers di config/app.php:

Intervention\Image\ImageServiceProvider::class

Kemudian tambahkan  Facade pada array $aliases:

'Image' => Intervention\Image\Facades\Image::class

Langkah terakhir adalah memuat konfigurasi di Laravel 5. Secara default, Intervention Image menggunakan ekstensi PHP GD untuk memproses gambar, jika kemu ingin mengganinya dengan menggunakan Imagick, you dapat mengambil file konfigurasi ke dalam aplikasi dengan menjalankan perintah Artisan:

$ php artisan vendor:publish --provider="Intervention\Image\ImageServiceProviderLaravel5"

Berikut contoh penggunaan:

Route::get('/image/foo-thumbnail', function()
{
    $img = Image::make('foo.jpg')->resize(300, 200);

    return $img->response('jpg');
});

Untuk penggunaan lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://image.intervention.io/