Teman-teman sudah mencoba rilis terbaru Ubuntu 11.04 Natty Narwhal. Ada tampilan antarmuka yang berbeda di Natty. Jika pada rilis sebelumya Ubuntu menggunakan GNOME sebagai desktop session, pada rilis kali ini Unity dipilih sebagai desktop session bawaan.
Sebenarnya Unity telah dipakai pada Ubuntu Netbook. Tapi pada Natty, baik versi netbook maupun versi desktop disatukan dengan Unity sebagai tampilan antarmuka bawaan. Di Unity, terdapat fasilitas Launcher untuk akses cepat menjalankan aplikasi komputer di Ubuntu, Dash digunakan untuk jalan pintas dan pencarian aplikaso kompiter, serta Workspace untuk menjalankan aplikasi di banyak jendela.
“View more files..”, itulah fitur yang ada pada Nautilus File Manager pada GNOME 2.30 dan versi yang terbaru, seperti yang tertuliskan dalam release note GNOME 2.30. Fitur ini baru ada sejak rilis GNOME 2.30. Jika Anda telah menggunakan Ubuntu 10.04 dan rilis terakhir 10.10, atau distribusi Linux yang menggunakan GNOME rilis 2.30 sebagai lingkungan desktop dan terbaru, maka fitur ini sudah bisa Anda nikmati.
Komputer kini dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari pekerjaan sampai dengan hiburan. Sistem operasi bebas Ubuntu juga menyediakan berbagai fitur multimedia yang dapat dinikmati oleh pengguna. Saat instalasi pertama, ada beberapa fungsi multimedia yang belum dapat digunakan, atau ada fitur multimedia yang belum diketahui.
Berikut beberapa ulasan tentang fitur multimedia seperti gambar, audio dan video yang ada pada Maverick (Ubuntu 10.10)
Saat ini, kita merasakan cuaca yang tidak menentu, hujan sepanjang tahun, panas dan hujan secara tiba-tiba, sampai dengan hujan disertai badai. Dengan teknologi informasi, kondisi cuaca bisa Anda pantau dengan mudah dan realtime lewat layar komputer Anda. Jika Anda pengguna Ubuntu atau lingkungan desktop GNOME, kondisi cuaca tersebut bisa Anda pantau melalui Applet Clock yang ada di Panel atas kanan. Anda bisa memantau berapa temperatur suhu di udara, kondisi awan, kecepatan dan arah angin. Dengan aplikasi ini, kondisi perubahan cuaca di lokasi bisa dipantau secara realtime dengan akses Internet.
Saat komputer Anda terhubung ke Internet, kerap kali Anda membuka aplikasi yang mampu membuat betah berselancar di Internet, memasukkan alamat situs kesukaan seperti Facebook atau Twitter dan nyaman berlama-lama menghabiskan waktu di dalamnya. Aplikasi tersebut adalah Web Browser atau sering disingkat dengan sebutan Browser atau Peramban Web dalam Bahasa Indonesia. Ada banyak aplikasi peramban web (web browser application) yang tersedia, baik berupa perangkat lunak sumber terbuka (open source) atau sumber tertutup (closed source / proprietary).
Kenyamanan, dapat diandalkan dan mempunyai tingkat keamanan yang kuat, itulah beberapa poin penting yang harus didapat ketika pengguna menggunakan peramban web yang diinginkan. Meskipun telah banyak beredar pengembangan aplikasi browser, hanya beberapa browser yang populer dan banyak digunakan. Biasanya browser yang ada menggunakan engine (mesin) yang dipakai oleh browser populer, terutama jika browser tersebut menggunakan model pengembangan sumber terbuka yang mengijinkan pengembang mengembangkan kembali browser yang sudah ada kemudian didistribusikan kembali.
Seperti pada tulisan sebelumnya tentang komputasi awan (cloud computing), teknologi ini membuat user dapat menggunakan sistem komputasi langsung lewat Internet (cloud). Tentu saja teknologi ini akan sangat menguntungkan pengguna dalam pengadaan kebutuhan sistem komputasi seperti perangkat lunak, perangkat keras dan infrastruktur lainnya, terlebih pengguna dapat menentukan sendiri layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Karena penyedia layanan jasa komputasi awan menyediakan pengadaan komputasi awan seperti infrastruktur, perangkat lunak dan perngkat keras, tentu saja pengguna harus menggelontorkan kocek untuk dapat menggunakan layanan teknologi yang lebih maju ini. Tapi jangan khawatir, Jika Anda pengguna sistem operasi bebas (free operating system) Ubuntu Linux, sistem operasi ini menyediakan layanan komputasi awan secara cuma-cuma bernama Ubuntu One yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Teknologi yang sedang ramai dibicarakan saat ini, terutama di Indonesia adalah teknologi Komputasi Awan atau dikenal dengan Cloud Computing. Walau di negara-negara maju teknologi ini bukanlah teknologi yang baru dikenal, di Indonesia pada tahun 2010 teknologi ini sudah banyak dikenalkan dan mungkin di tahun 2011 makin banyak penggunaannya. Sebenarnya teknologi ini adalah bentuk lanjutan dari teknologi virtualisasi yang ada sebelumnya, di mana sebuah komputer dengan sumber daya yang besar dapat dipasang berbagai sistem operasi secara virtual dan independen, kemudian di dalamnya dapat dipasang aplikasi-aplikasi sesuai dengan kebutuhan, dan semuanya dapat diakses menggunakan Internet. Dengan begitu, pengguna tidak lagi harus mempunyai mempunyai komputer fisik dengan sumber daya dan dana yang besar, karena dapat menggunakan layanan komputasi awan yang terpusat dengan sistem operasi beserta aplikasinya di dalamnya secara virtual, layaknya menggunakan komputer fisik.
Walau kini sistem operasi untuk komputer desktop sudah berbentuk grafik, tapi untuk keperluan tertentu perintah berbasis teks sebagai antarmuka mengoperasikan sisten komputer masih digunakan, terutama untuk kalangan administrasi sistem, pengembang, dan kebutuhan lainnya. Jika Anda menggunakan Ubuntu atau sistem operasi bebas lain dengan lingkungan desktop GNOME, biasanya aplikasi yang digunakan untuk menjalankan perintah-perintah shell adalah GNOME Terminal. Jika Anda terbiasa dengan command line di Windows yang biasa dipanggil dengan “cmd.exe” atau “command.exe”, GNOME Terminal mirip dengan itu. Bedanya, GNOME Terminal digunakan untuk menjalankan perintah-perintah shell di Linux, seperti bash, sh atau csh.
Secara bawaan, Ubuntu didisain sedemikian rupa oleh para pengembangnya untuk memenuhi kebutuhan pengguna desktop, baik dari sisi tampilan maupun fungsionalitasnya. Selain itu sistem operasi bebas ini dikembangkan untuk dapat digunakan oleh berbagai kalangan pengguna, baik pengguna awal sampai dengan pengguna mahir. Yang dibutuhkan pengguna saat mengoperasikan sistem operasi (operating system) berbasis desktop adalah kenyamanan saat menggunakannya, terutama jika pengguna dituntut untuk menghabiskan waktu selama berjam-jam bekerja di depan komputer. Lingkungan desktop modern sudah seharusnya menyediakan fasilitas untuk melakukan kostumisasi dan konfigurasi yang mudah agar pengguna dapat menentukan sendiri bagaimana bentuk tampilan atau fungsionalitas dari komputer desktop yang diinginkan.
Pada tanggal 10 Oktober 2010 kemarin, Ubuntu 10.10 dengan nama Maverick Meerkat resmi dirilis. Dengan rilis tersebut, Ubuntu semakin matang sebagai salah satu sistem operasi bebas yang diperuntukan untuk desktop dan netbook. Dari bentuk tampilan dengan tema bawaan yang nyaman dilihat, wallpaper indah yang banyak disediakan komunitas, sampai dengan kebutuhan multimedia seperti editing & publishing foto, pemutar musik (music player) yang terhubung ke layanan penyedia musik Ubuntu One Music dan melakukan editing video. Ditambah lagi sebagai sistem operasi bebas, Ubuntu dapat diunduh dan dipakai secara bebas tanpa harus membayar lisensi perangkat lunak, sehingga tidak ada alasan pengguna komputer desktop untuk menggunakan sistem operasi bebas ini.
Jika Anda terbiasa mengakses layanan email dari Google (Gmail) langsung lewat perambah web (web browser), Anda bisa menggunakan cara lain untuk mengakses account gmail yang Anda miliki lewat aplikasi klien email (email client) seperti Microsoft Outlook atau Thunderbird. Gmail mengijinkan layanan email gratisnya untuk dapat diakses lewat aplikasi klien email melalui protokol POP atau IMAP. Artinya, tanpa perlu mengakses situs Gmail di http://www.gmail.com, Anda bisa membuka email Gmail lewat aplikasi klien email kesukaan Anda.