Bukan cuman orang, app juga makan loh! Truz makan apa? Tentunya bukan nasi, buah-buahan atau air. Ya, konsumsi data, sehingga dikenal data feeds.
Gmana sih bentuk makanan app?
Coba deh kamu liat app di HP seperti Facebook atau Twitter, dari mana isi konten itu berasal?
Sebelum konten app disajikan untuk dikonsumsi oleh pengguna, app mengambil data dalam bentuk tertentu sehingga dapat diolah sedemikian rupa menjadi konten. Coba deh liat salah satu bentuk makanan app ini:
Bentuk yang ga enak dikonsumsi bukan? Format di atas dikenal dengan nama JSON. Coba liat bentuk lainnya:
Format data di atas dikenal dengan nama XML. Makin sulit dimengerti ya? Kamu ga perlu ambil pusing, app ngerti koq, itu makanan mereka 😋
Dari mana datangnya makanan app?
Ya tentunya makanan tersebut diberikan lewat Internet, sehingga kamu butuh paket data agar bisa liat konten di app.
Bagaimana jika konten dalam app tetap bisa dilihat meski offline? Ada beberapa app yang sudah menyediakan data ketika terinstal melalui App Store atau Play Store, data tersebut tersimpan di perangkat.
Ada juga mekanisme di mana data yang sudah diambil di Internet, disimpan sementara di perangkat, dan diperbaharui kemudian. Kamu jadi tau kan, kenapa ketika tidak ada koneksi Internet masih dapat liat konten lama di Facebook App, karena dia makan simpanan data di perangkat.
Mungkin kamu tertarik dengan tulisan tentang komputasi awan, untuk nambah informasi buat kamu.
Personalisasi data
Ketika kamu login di perangkat pakai akun kamu, tentu konten yang tampil berbeda dengan konten temen kamu yang login di perangkatnya. He’em bener banget, karena adanya personalisasi data.
Dengan personalisasi data ini kamu ga perlu khawatir makanan data app kamu ketuker dengan data teman kamu, karena setiap personalisasi data sudah melewati proses autentikasi dengan login sebelumnya. Kalo masih ketuker juga, kamu harus lapor ke pengembang app, teman! Karena setiap app, masing-masing mempunyai pengembang tersendiri.
Truz apa app kamu lagi kelaparan? 😉